Pertamina Jamin Stok BBM Aman Meski Jalur Minyak Dunia Terancam
Di tengah memanasnya situasi geopolitik Timur Tengah, dunia kembali dibuat cemas oleh ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran. Jalur strategis ini merupakan titik vital pengiriman hampir sepertiga pasokan minyak global. Ketegangan yang meningkat langsung memicu lonjakan harga minyak dan kekhawatiran terhadap pasokan energi, termasuk di Indonesia.
Namun, kekhawatiran tersebut segera dijawab oleh PT Pertamina (Persero). Perusahaan energi nasional ini menegaskan bahwa stok Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kebutuhan domestik tetap aman, bahkan jika ancaman penutupan Selat Hormuz benar-benar terjadi.
Antisipasi Dini dan Diversifikasi Sumber
Vice President Corporate Communication Pertamina menyampaikan bahwa perusahaan telah menyiapkan strategi mitigasi risiko sejak awal. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah diversifikasi sumber pasokan minyak mentah dan produk BBM dari berbagai kawasan dunia, tidak hanya dari Timur Tengah.
“Kami tidak bergantung hanya pada satu rute atau satu wilayah. Ada pasokan dari Afrika, Australia, bahkan Amerika Selatan yang kami alihkan secara dinamis sesuai kondisi geopolitik global,” ujarnya.
Pertamina juga menegaskan bahwa cadangan operasional BBM saat ini berada dalam batas aman, bahkan mampu mencukupi kebutuhan nasional selama lebih dari 20 hari ke depan tanpa pasokan baru. Untuk jenis tertentu seperti solar dan Pertalite, stok bisa bertahan lebih lama, apalagi didukung oleh kilang dalam negeri yang tetap beroperasi optimal.
Kolaborasi dengan Pemerintah dan Lembaga Global
Untuk menjaga stabilitas pasokan, Pertamina juga menjalin koordinasi erat dengan Kementerian ESDM, Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), serta memantau perkembangan pasar energi internasional melalui jaringan intelijen energi global.
Selain itu, skenario darurat telah disiapkan jika sewaktu-waktu distribusi global terganggu parah. Ini termasuk potensi penggunaan cadangan strategis nasional (national fuel reserve) dan optimalisasi kapasitas tangki di berbagai wilayah Indonesia.
Dampak ke Harga? Pemerintah Tetap Monitor
Meski stok BBM diklaim aman, banyak pihak tetap menyoroti potensi dampaknya terhadap harga energi domestik, terutama jika harga minyak dunia terus melonjak akibat konflik geopolitik. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM disebut telah menyiapkan skema subsidi dan kompensasi untuk menjaga daya beli masyarakat.
Pertamina sendiri memastikan bahwa setiap penyesuaian harga akan dilakukan dengan mengacu pada mekanisme yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014, serta mempertimbangkan aspek sosial-ekonomi yang sensitif.
Di tengah guncangan global yang terus membayangi rantai pasok energi dunia, Pertamina tampil sebagai benteng ketahanan energi nasional. Dengan strategi suplai yang adaptif dan koordinasi lintas sektor yang solid, Indonesia diyakini tetap mampu menjaga stabilitas pasokan BBM untuk seluruh rakyatnya—bahkan ketika dunia berada di ambang krisis.
Energi boleh global, tapi perlindungan untuk rakyat tetap jadi prioritas nasional.