Operasi Preman Gencar di Bandung Raya: Polisi Geruduk Pasar dan Kawasan Industri
Situasi keamanan di kawasan Bandung Raya belakangan ini menjadi sorotan. Dalam beberapa pekan terakhir, aparat kepolisian dari berbagai satuan wilayah menggencarkan operasi penertiban premanisme secara masif, menyasar titik-titik rawan seperti Pasar Gedebage, kawasan industri Rancaekek, hingga terminal dan pusat logistik.
Operasi ini menjadi respon langsung terhadap keluhan masyarakat dan pelaku usaha yang merasa resah dengan ulah oknum preman yang kerap melakukan pemalakan, pungli, hingga intimidasi terhadap pedagang dan pekerja industri.
Polisi Turun Langsung ke Titik Panas
Dalam aksi yang berlangsung sejak awal pekan, tim gabungan dari Polrestabes Bandung, Polsek setempat, dan personel Brimob dikerahkan ke sejumlah lokasi yang dikenal rawan aktivitas premanisme. Pasar Gedebage menjadi salah satu titik utama, mengingat pasar ini merupakan salah satu pusat aktivitas perdagangan dan distribusi barang terbesar di wilayah Bandung Timur.
“Petugas kami menyisir area-area yang selama ini dilaporkan sebagai tempat berkumpulnya oknum pemalak. Kami juga melakukan pemeriksaan terhadap individu yang tidak memiliki kejelasan aktivitas dan identitas,” ujar Kapolrestabes Bandung dalam konferensi pers singkat.
Kawasan Industri Rancaekek Jadi Fokus Khusus
Selain pasar, kawasan industri di Rancaekek juga menjadi sasaran utama. Banyak pekerja pabrik dan pengusaha logistik yang mengaku kerap mendapat tekanan dari sekelompok orang tak dikenal yang meminta “uang keamanan” secara paksa.
Operasi di Rancaekek dilakukan secara sistematis, dengan personel berseragam dan berpakaian sipil menyisir area parkir, pintu keluar pabrik, hingga warung-warung di sekitar lokasi industri. Beberapa orang diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Dukungan Warga dan Pengusaha
Langkah tegas aparat ini mendapat sambutan positif dari warga dan pelaku usaha. “Kami sangat terbantu. Selama ini takut buka lapak karena sering dipalak,” ungkap seorang pedagang di Pasar Gedebage.
Pelaku industri pun mengapresiasi tindakan cepat dari pihak kepolisian. Menurut mereka, lingkungan kerja yang aman dan bebas dari tekanan adalah kunci utama untuk menjaga produktivitas dan investasi.
Bukan Operasi Sesaat
Pihak kepolisian menegaskan bahwa operasi ini bukan sekadar aksi simbolis atau temporer. “Kami akan terus melakukan patroli rutin, pengawasan, dan pendekatan hukum yang berkelanjutan. Premanisme tidak boleh punya ruang di Bandung Raya,” tegas seorang pejabat kepolisian.
Operasi ini juga melibatkan koordinasi dengan pemerintah daerah, termasuk Dinas Perdagangan dan Satpol PP, untuk melakukan penataan kawasan publik dan menjamin kenyamanan warga.
Harapan untuk Bandung Raya yang Aman
Masyarakat berharap langkah ini menjadi titik balik dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib, terutama di ruang-ruang ekonomi rakyat yang selama ini rentan disusupi oknum. Dengan dukungan penuh dari aparat dan keterlibatan aktif warga, Bandung Raya diharapkan bisa terbebas dari bayang-bayang premanisme.
Operasi preman yang digelar secara masif di Bandung Raya menunjukkan komitmen kuat aparat dalam menjaga ketertiban. Pasar, kawasan industri, dan ruang publik kini mulai dibersihkan dari praktik-praktik liar yang merugikan masyarakat. Harapannya, langkah ini bisa menciptakan Bandung yang aman, nyaman, dan bebas dari intimidasi jalanan.