Perjalanan Terakhir Untung, Sopir Bus Setia 20 Tahun: Kisah Haru di Tol Pandaan-Malang
Berita duka datang dari Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur. Untung, seorang sopir bus yang telah mengabdikan dirinya selama lebih dari dua dekade, meninggal dunia dalam sebuah insiden yang mengguncang hati banyak orang. Kisahnya bukan sekadar tentang kecelakaan tragis, tetapi juga tentang dedikasi, kerja keras, dan cinta seorang pria kepada pekerjaannya serta keluarganya.
Pengabdian Selama 20 Tahun
Untung dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi. Selama 20 tahun, ia telah menjadi sopir bus antarkota dengan catatan kerja yang hampir tanpa cela. Banyak penumpang yang memuji ketelitiannya dalam berkendara serta keramahan yang selalu ia tunjukkan. Dalam setiap perjalanan, ia selalu memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpangnya.
Keluarganya mengenang Untung sebagai seorang pekerja keras yang pantang menyerah. “Bapak selalu pulang dengan senyum, meskipun lelah. Dia sering berkata bahwa pekerjaannya bukan sekadar mencari nafkah, tetapi juga bentuk pengabdian,” ujar salah satu anaknya dengan mata berkaca-kaca.
Tragedi di Tol Pandaan-Malang
Kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Untung terjadi pada hari Minggu pagi. Bus yang ia kemudikan kehilangan kendali di ruas Tol Pandaan-Malang. Menurut saksi mata, Untung sempat berusaha keras untuk mengendalikan bus agar tidak menabrak kendaraan lain. Usahanya berhasil menyelamatkan banyak penumpang, tetapi sayangnya, nyawanya sendiri tak tertolong.
“Pak Untung melakukan yang terbaik sampai detik terakhir. Kami semua sangat berterima kasih atas keberanian dan pengorbanannya,” ujar salah satu penumpang yang selamat.
Hingga kini, penyebab pasti kecelakaan masih dalam investigasi pihak berwenang. Namun, banyak pihak yang memberikan penghormatan atas tindakan heroiknya.
Kepergian Untung meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya. Istrinya, yang selalu menjadi pendamping setia, tak kuasa menahan air mata saat mengenang suaminya. “Dia adalah tulang punggung keluarga kami. Kami kehilangan seorang suami, ayah, dan pahlawan,” ungkapnya dengan suara bergetar.
Anak-anak Untung juga merasa kehilangan sosok ayah yang menjadi inspirasi mereka. Mereka berjanji untuk menjaga nilai-nilai kerja keras dan kebaikan hati yang selalu diajarkan oleh sang ayah.
Rekan-rekan sesama sopir bus turut memberikan penghormatan terakhir kepada Untung. Mereka mengenangnya sebagai figur yang selalu siap membantu dan tidak pernah mengeluh meski menghadapi tekanan pekerjaan. “Pak Untung adalah panutan bagi kami semua. Dia selalu mengutamakan keselamatan, baik untuk dirinya maupun orang lain,” ujar salah satu rekannya.
Penumpang setia yang pernah diantar oleh Untung juga turut memberikan doa dan kenangan baik. “Dia selalu menyapa kami dengan senyum hangat. Rasanya seperti kehilangan keluarga sendiri,” kata salah seorang penumpang yang pernah menjadi langganannya.
Kisah Untung tidak hanya meninggalkan luka, tetapi juga inspirasi bagi banyak orang. Sosoknya mengingatkan kita akan pentingnya dedikasi, keberanian, dan cinta terhadap pekerjaan serta orang-orang di sekitar kita.
Perjalanan terakhir Untung mungkin telah berakhir, tetapi warisan keteladanannya akan terus hidup di hati keluarganya, rekan-rekannya, dan semua orang yang pernah merasakan kebaikan hatinya.
Selamat jalan, Pak Untung. Dedikasimu akan selalu dikenang.